Selasa, 19 Januari 2016

Kuliah di Jerman S1

Jenis – Jenis Perguruan Tinggi di Jerman
Kali ini saya ingin membahas sedikit tentang jenis – jenis perguruan tinggi di Jerman karena Jerman merupakan salah satu negara tujuan favorit mahasiswa Indonesia di karenakan biaya studi yang sangat kecil bahkan sebagian orang mengganggap nya gratis.
Sebenarnya kuliah di jerman ada biaya yang harus di bayar selama mahasiswa yaitu uang Semester sekitar 200-400 Euro dan itu tergantung dari Universitas. Uang tersebut di gunakan untuk mendapatkan Tiket Semester tentu saja selama 6 Bulan.
Tiket ini dapat digunakan untuk menggunakan Kereta dan Bus, jadi sudah sewajarnya mahasiswa di wajibkan membayar uang semester, karena mahasiswa mendapatkan Tiket Semester.
Untuk jenjang Bachelor di Jerman sendiri terdapat jurusan dengan 6 semester dan hal ini juga tergantung oleh universitas masing masing. Normalnya Bachelor di jerman harus di tempuh selama 6 – 8 Semester.

Di jerman terdapat 3 jenis Perguruan Tinggi di antaranya :

  • Universität dan Technische Universität (TU). Sistem pendidikan di universität relatif lebih berorientasi pada teori dan research. Prosentasi untuk pengajaran teori mencapai 80%-90% dari kurikulum mata pelajarannya.
  
  • Fachhochschule (FH). dalam Bahasa Inggris dikenal dengan University of Applied Science. Di universitas ini orientasi kurikulum antara teori dengan praktek relatif berimbang. Prosentase perbandingan antara teori dengan praktek sekitar 60% teori dan 40% praktek plus internship di perusahaan.
  • Berufsakademie (BA) dalam Bahasa Inggris di kenal dengan University of Cooperative Education. Universitas ini merupakan bentuk kerja sama antara perguruan tinggi dengan industri (seperti KADIN-nya Jerman). Orientasinya sangat praktis yaitu 60% dari kurikulumnya adalah praktikum dan intership di perusahaan.
Untuk bachelor jika ingin memasuki universität di butuhkan sertifikat FSP                                       ( Festellungsprüfung) dari studienkolleg yg dimiliki salah satu universität di jerman
Perbedaan dari Universität dan Fachhochschule adalah di universität mahasiswa yg berada dalam ruangan Hörsal lebih dari 50 orang bahkan bisa 300 orang, sedangkan Fachhochschule hanya sekitar 50 orang.

Untuk memasuki Studienkolleg mahasiswa di wajibkan mengambil salah satu Kurs
T-Kurs: Bahasa Jerman, matematika, fisika, informatik (di beberapa Studienkolleg) dan kimia.
M-Kurs: Bahasa Jerman, matematika, fisika, kimia, dan biologi.
W-Kurs: Bahasa Jerman, matematika, ekonomi (masyarakat dan dalam usaha), dan sosiologi.
S-Kurs: Bahasa Jerman, bahasa Inggris, sejarah, dan sosiologi.
G-Kurs: Bahasa Jerman, sejarah, literatur Jerman, dan sosiologi.





Dan untuk memasuki Studienkolleg terdapat test masuk yang dalam bahasa jermannya Aufnahmetest.

Gambar di atas adalah salah satu contoh test masuk untuk matematika. Untuk test masuk Studienkolleg umumnya ada 2 Test yaitu Matematika dan Bahasa Jerman.
Soal Matematika tersebut sebenarnya jauh lebih mudah dari pada soal SBMPTN atau Test masuk di universitas yang berada di Indonesia.

Skema Studi di jerman







Untuk studi bachelor di jerman tentu saja calon mahasiswa di wajibkan memiliki kemampuan Bahasa jerman dengan level minimal B1 , tapi ada sebagian Studienkolleg mewajibkan mahasiswanya memiliki kemampuan Bahasa jerman level B2.

Masa Masa Studienkolleg
Studienkolleg umumnya harus di jalani 2 Semester tetapi ada juga Studienkolleg dengan 1 Semester seperti Kaiserslautern untuk T-Kurs.
di masa Studienkolleg mahasiswa tidak boleh mengulang Semester sebanyak 2 kali, jika gagal sebanyak 2 kali maka mahasiswa tersebut di Drop Out dan harus mencari Studienkolleg lagi.
Tetapi Umumnya mahasiswa hanya punya waktu 2 tahun semenjak menginjakan kaki di jerman untuk menyelesaikan Studienkolleg nya.
Mahasiswa dengan kemampuan bagus selama SMA bisa langsung lompat ke semester 2 tentu saja dengan test dan bahkan mahasiswa juga bisa langsung mengambil ujian FSP jika mampu , Tapi sebaiknya mahasiswa menjalani masa Studienkolleg tersebut , karena di studienkolleg Mahasiswa belajar lebih dalam lagi Bahasa Jerman, Matematika , dan pelajaran wajib lainnya dalam bahasa jerman.

Nilai yang digunakan untuk mendaftar Universitas
Untuk mahasiswa asing terdapat 2 jenis nilai yaitu ;
            Nilai dari SMA. Nilai ini akan di konversi kedalam Skala jerman 1-6
            Nilai dari Studienkolleg . Nilai ini akan di konversi juga kedalam Skala jerman 1-6
Tentu saja nilai 6 tidak masuk akal karena untuk lulus Studienkolleg mahasiswa harus mempunyai nilai minimal 4,5 dan nilai ini tergantung dari studienkolleg masing-masing.
Ke dua nilai tersebut akan di rata – ratakan dan nilai inilah yang akan di gunakan untuk mendaftar Universitas, dengan kata lain tidak ada test untuk memasuki Universitas setelah menjalani Studienkolleg.

Sumber :


Sabtu, 09 Januari 2016

Pengalaman menjalani masa Sprachkurs dan Studienkolleg

Sprachkurs dan pendaftaran

Setelah lama tidak posting saya akhirnya meluangkan waktu sedikit untuk menulis lagi di blog ini
setelah mendapatkan visa dari indonesia saya berangkat menuju kota München selama 2 bulan dan di sana saya mengikuti les bahasa atau Sprachkurs tingkat B2 dan alhasil karena saya malas saat belajar saya gagal dalam test B2, setelah dari München saya pindah ke kota Berlin sekitar 1 bulan lebih dan disini saya juga mengikuti kelas persiapan test untuk masuk Studienkolleg atau bisa disebut juga dengan Studienkolleg Vorbereitungkurs di Hartnackschule Berlin.
Sambil Sprachkurs saya juga sudah mengirim beberapa pendaftaran ke universitas dan hochschule(University applied of science), dari hasil pendaftaran saya mendapatkan 3 undangan untuk test masuk Studienkolleg(Einladung zum Aufnahmetest) .
3 undangan tersebut dari Hochschule Wismar , Hochschule Nordhausen , dan Hochschule Hannover.
Test pertama di Hochschule Nordhausen saya gagal di karenakan kemampuan matematika yang kurang mencukupi selanjutnya pada bulan Februari test kedua di Hochschule Wismar dan allhamdulillah lulus dan disini saya menjalani masa Studienkolleg.

Semester 1

Di semester 1 untuk kelas Technik Kurs terdapat ada 24 org dimana 10 org tersebut berasal dari Indonesia yang lainnya berasal dari Marroko, Vietnam, Mesir , dan Palestina.
Selama semester 1 saya mengalami kesulitan di pelajaran Fisika dan Matematika karena dari cara penulisan dan materi khususnya fisika jauh lebih susah dari pada pelajaran di indonesia .
Di sini mahasiswa boleh melihat rumus rumus tapi tidak boleh mencontek , menurut saya orang jerman lebih mementingkan kemampuan untuk membuktikan sesuatu dari pada menghitung ,karena sudah ada kalkulator.
Di Studienkolleg hochschule wismar ada 2 jenis test yaitu Kontrolle(Quiz) dan Klausur (Ujian per Bab)
selama semester 1 yang saya takutkan adalah gagal di pelajaran Fisika karena saya selalu mendapatkan nilai sangat jelek untuk quiz tetapi untuk klausur lumayan bagus.
Selama sekitar 3 bulan tibalah saatnya ujian Semester yang terdiri dari 4 pelajaran yaitu
  Deutsch
  Matematika
  Fisika
  Kimia
Untuk lulus mahasiswa harus memiliki nilai lebih bagus dari 4,5 dan jika gagal di pelajaran inti seperti bahasa jerman , matematika dan Fisika, mereka harus mengulang untuk 1 semester.
Nilai akhir yang saya dapatkan dari semester 1
 Deutsch 2,5
 Matematika 2,6
 Physik 2,5
 Kimia 1,8
 Informatik 1,0
Rata - rata nilai semester 1 saya 2,08

Semester 2

Sama halnya dengan semester 1 dengan peraturan yang sama hanya saja materi pembelajaran lebih sulit . Nilai dari Semester 2 sangat penting karena nilai ini digunakan untuk menghitung nilai sertifikat FSP yang di gunakan untuk mendaftar universitas di jerman.
Nilai FSP ini terdiri dari nilai rata rata ujian per bab , quiz , dan ujian akhir semester.

Nilai akhir yg saya dapatkan untuk semester 2.

Deutsch 1,7
Matematik 1,8
Physik 2,6
Kimia 2,4
Informatik 1,1

Nilai akhir yg tertera pada sertifikat saya yaitu 1,9 dan nilai inilah yang saya gunakan saat ini untuk mendaftar universitas.
Saya telah mendaftar sebanyak 6 universitas dan saat ini masih menunggu pengumuman lulus atau tidaknya...


oh ya peraturan yang berlaku di jerman mahasiswa wajib dalam 2 tahun sejak kedatangan di jerman menyelesaikan studienkollegnya , jika tidak akan di deportasi, maka dari itu harus bersungguh sungguh menjalani masa Sprachkurs baik di indonesia maupun di jerman kemudian di lanjutkan dengan test masuk di universitas - universitas.
dan tidak sedikit pula yang harus menerima kenyataan pahit karena di DO dikarenakan gagal dalam test masuk atau gagal tepat waktu menyelesaikan masa studienkolelg
so .... harus berhati hati jika ingin studi di jerman

Les bahasa dan Studienkolleg itu hanya permulaan.
Setelah Studienkolleg barulah perjalanan baru di mulai...

Jumat, 01 Januari 2016

Biografi diri




Nama saya  Ahmad Mustain Billah, Saya lahir di Jambi, 26 November 1997, Saya anak ketiga dari empat bersaudara, Ayah saya M.Rusli ( almarhum ) dan Ibu saya Mahmuda. Ayah saya dulunya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil dan Ibu saya pengusaha Batik Jambi. Kakak pertama saya yang bernama M. Husni Mubarok, Kakak Saya alhamdulillah sudah menikah. Kakak kedua saya yang bernama A. Bahrul Ulum Azmi yang baru saja telah menyelesaikan studi nya di ITB dengan jurusan Teknik Kimia dan yang terakhir adik perempuan saya yang bernama Rifdatul Khoiroh yang saat ini masih menduduki jenjang SMK di SMK 1 Kota Jambi.

Pada saat umur 5 tahun Saya memulai karir pendidikan di jenjang SD Negeri 170 Jambi, yang berada di seberang, setelah Saya selesai pada tahun ajaran 2008 saya mendapatkan ijasah jenjang SD. saya melanjutkan ke jenjang selanjutnya yaitu di SMP, Saat SMP Saya bersekolah di SMP  Negeri 5 Jambi, yang berada di kota Jambi, tepatya di
JL. Profesor Doktor Mohmad Yamin SH.
 Di SMP saya menimba ilmu selama 3 tahun lamanya, Setelah 3 tahun  tepatnya pada tahun 2011 menyelesaikan pendidikan di SMPN 5 kota Jambi dan saya mendapatkan izajah SMP. kemudian di lanjutkan kejenjang berikutnya yaitu di sebuah sekolah boarding school SMAN Titian Teras H. Abdurrahman Sayoeti, yang berada di Pijoan, Jambi luar kota, disitulah Saya melanjutkan pendidikan saya selama 3 tahun, di sekolah ini saya banyak mendapatkan  hal-hal baik mengenai akademik maupun non akademik seperti kedisiplinan dan kemandirian.
Di SMA saya juga aktif di berbagai bidang seperti OSIS bagian ICT , pelatihan Informatik dan Robotik.
Di jenjang SMA juga saya menemukan tujuan saya yaitu menjadi seorang pengembang software yang nanti nya akan saya lanjutkan di jenjang kuliah.
Setelah menyelesaikan jenjang SMA saya melanjutkan cita cita saya yaitu study abroad, ketika memutuskan negara yang akan saya jadikan tempat kuliah, saya memiliki berbagai pilihan seperti Singapura, Malaysia, Australia , dan Jerman.
Dari pilihan tersebut saya lebih tertarik untuk studi di Jerman dengan alasan biaya studi gratis, peluang kerja besar,  banyaknya peluang part time untuk mahasiswa asing dengan gaji yang lumayan, dan karena Jerman merupakan salah satu negara dengan Teknologi terbaik di dunia.

Sebagai tahap pertama saya memulai dengan belajar bahasa jerman dari tingkat A1 sampai B1 di salah satu tempat kursus bahasa di bandung, yang tepatnya berlokasi di jalan Soekarno Hatta, dan disinilah saya mempersiapkan semua dokumen-dokumen yang nantinya saya perlukan.
Setelah belajar bahasa selama 4 bulan lamanya saya mengajukan visa studi saya dan alhamdulillah di kabulkan sehingga saya dapat segera berangkat ke Jerman.
Setelah di Jerman saya memulai lagi dengan les bahasa tingkat B2 di München selama 2 bulan lamanya untuk mempersiapkan test ujian masuk Universitas dan Institut Teknologi di Jerman.
Saya mendaftar ke 4 Universitas atau Institut Teknologi Jerman di antaranya Hochschule Wismar, Hochschule Konstanz, Universität Jena dan Hochschule Zittau dan dari 4 test tersedia saya hanya mengambil 2 test ujian masuk yaitu di Universität Jena dan Hochschule Wismar, pada saat itu saya tidak lulus untuk test pertama yaitu dari Universität Jena dan di lanjutkan dengan test selanjutnya yaitu di Hochschule Wismar dan alhamdulillah lulus atau bestanden.

Saat ini saya tinggal di kota Wismar yang terletak di bagian utara Jerman untuk menempuh masa Studienkolleg selama 2 semester yang bertujuan untuk penyetaraan materi sebelum memasuki jurusan yang di minati nantinya , dan pada akhir semester 2 yaitu pada tanggal 16 Desember 2015 saya harus mengerjakan soal ujian kelulusan untuk masa penyetaraan tersebut untuk mendapatkan sertifikat FSP , sertifikat ini digunakan  untuk mendaftar jurusan di Universitas atau Institut Teknologi di kota lainnya, dengna kata lain saya memiliki 2 pilihan yaitu melanjutkan studi di Hochschule Wismar atau pindah ke kota lain.
Insyaallah setelah mendapatkan sertifikat saya akan melanjutkan studi di kota lain yaitu di kota Berlin , saya sangat ingin melanjutkan studi di HTW Berlin dengan jurusan Angewandte Informatik atau Informatik terapan selama 6 semester, dan mudah-mudahan bisa tercapai dan akan menjadi seseorang yang sukses dan dapat ikut serta membangun Indonesia di kemudian hari.

Pesan saya untuk teman-teman yang masih di jenjang SMA dan mempunyai impian yg tinggi. Jangan putus asa, tidak ada yang tidak mungkin. Usaha adalah segala-galanya. Gunakan waktu sebaik-baiknya, jangan habiskan waktu untuk hal yang kurang bermanfaat, seperti main game, berkumpul di café atau mal setiap hari dan cari hoby yang bisa membangun diri kamu, gunakan fasilitas-fasilitas yang kamu punya, dan jangan lupa berdoa.